Tayangan-tayangan pornografi yang ditampilkan film-film porno telah memperburuk citra perempuan di kalangan kaum lelaki.
Banyaknya perempuan yang dijadikan objek dalam film porno bisa menimbulkan persepsi di kalangan kaum pria, terutama mereka yang kecanduan pornografi, bahwa setiap perempuan 'mudah' untuk diajak melakukan adegan porno. "Citra perempuan terdistorsi karena tayangan perempuan dalam film-film porno," ujar Azimah Soebagio, Direktur Masyarakat Tolak Pornografi (MTP) saat menjadi pembicara diskusi Pornografi danCitra Perempuan di Media di Gedung Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, pada Sabtu (12/4).
Selain Azimah, juga hadir dua pembicara lainnya yakni Ade Armando dari kalangan akademisi dan Uni Z Lubis dari praktisi media. Salah satu peserta diskusi dalam rangka 100 tahun Kebangkitan Perempuan tersebut adalah Menteri Negera Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta Swasono.
Azimah menjelaskan selain film porno, tayangan-tayang dari media massa juga sering menampilkan sesuatu yang bisa membangkitkan hasrat seksual seseorang atau pornografi. Ada juga media massa yang dalam mengemas berita korban perkosaan tidak menempatkan perempuan sebagai korban perkosaan tapi malah mengemas peristiwa itu menjadi hal yang menjadi sesuatu bersifat lelucon."Pemberitaan media malah menjadikan itu sebagai sesuatu yang lucu. Perempuan yang menjadi korban seolah mengalami perkosaan dua kali," ujarnya.
Azimah mengakui pornografi di Indonesia makin marak perkembangannya. Pemaknaan pornografi juga meluas seiring perkembangan media saat ini. Kalau sebelumnya penilaian porno tidaknya dilihat dari apakah seseorang memperlihatkan sesuatu yang bersifat 'pribadi' saat ini sudah meluas pada segala sesuatu yang bisa membangkitkan hasrat seksual. Kompas.com
Tayangan Pornografi Jatuhkan Citra Perempuan
Diposting oleh
the twins
Senin, 21 Juni 2010
0 komentar:
Posting Komentar